Jumat, 05 Februari 2021

Manusia Purba di Indonesia

 

Manusia purba diperkirakan hidup di Kala Pleistosen. Pleistosen adalah era yang berlangsung 2.580.000 hingga 11.700 tahun yang lalu. Era pleistosen dibagi lagi menjadi tiga yakni Pleistosen awal (lapisan bawah), Pleistosen tengah, dan Pleistosen akhir (lapisan atas). Para peneliti menemukan berbagai fosil manusia yang hidup di masing-masing periode itu.

Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia:

  • 1.    Meganthropus paleojavanicus
  • 2.    Pithecanthropus mojokertensis
  • 3.    Pithecanthropus erectus
  • 4.     Pithecanthropus soloensis
  • 5.    Homo soloensis
  • 6.    Homo wajakensis
  • 7.    Homo floresiensis

Manusia-manusia purba yang ditemukan di Indonesia kerap disebut sebagai Java man atau Manusia Jawa. 

Berikut penjelasannya:

Meganthropus Dikutip dari Manusia Purba di Indonesia (2019), Meganthropus pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald di Sangiran pada 1941. Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya. Meganthtopus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Meganthropus atau kerap disebut Manusia Sangiran, adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia.
 Rekonstruksi tengkorak Meganthropus(Scattered Skeletons in Our Closet (2011)
Rahang dan giginya besar. Kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang gorila. Kemudian pada 1952, peneliti Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus di Sangiran dari Pleistosen tengah. Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, diperkirakan fosil yang ditemukan itu berumur 1-2 juta tahun.

Meganthropus diperkirakan hidup dengan mengumpulkan makanan (food gathering). Makanan utamanya tumbuh-tumbuhan. Sebab, mereka belum mengenal api. Berikut ciri-ciri Meganthropus:

·         Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala

·         Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok

·          Tidak berdagu

·          Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat

Dalam genus manusia, spesies ini dinamai Meganthropus paleojavanicus, yang berarti manusia besar tertua yang berasal dari Jawa.

Pithecanthropus

Fosil pertama Pithecanthropus ditemukan oleh Tjokrohandojo atau Andojo yang bekerja di bawah von Koeningswald. Andojo menemukan fosil tengkorak anak-anak di Kepuhklagen, sebelah utara Mojokerto, Jawa Timur. Andojo awalnya mengira tengkorak itu milik orangutan. Sehingga dinamai Pithecanthropus atau manusia kera.
Namun von Koeningswald mengenali fosil itu sebagai tengkorak manusia purba. Fosil tersebut berasal dari Pleistosen awal (lapisan bawah) dan dinamai Pithecanthropus mojokertensis. Jenis ini adalah Pithecanthropus yang tertua.

Berdasarkan umur lapisan tanah, yakni lapisan bawah dan tengah, diperkirakan Pithecanthropus hidup antara 30.000 sampai 2 juta tahun lalu. Pithecanthropus hidup secara berkelompok. Mereka berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering). Pithecanthropus sudah menggunakan alat untuk mencari makan. Alatnya sangat sederhana, yakni batu atau kayu yang ditemukan. Beberapa contoh alat dari batu yang digunakan Pithecanthropus yakni kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak, pahat, genggam, dan alat-alat perih. Kendati sudah menggunakan alat, mereka belum mengolah atau memasak makanan.

Berikut ciri-ciri Pithecanthropus:

·         Badan tegap, tapi tidak setegap Meganthropus

·         Tinggi badannya sekitar 165-180 sentimeter

·          Tulang rahang dan geraham kuat, bagian kening menonjol Hidung lebar dan tidak berdagu

·         Volume otak belum sempurna, kapasitasnya hanya 750-1.300 cc

·          Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong

·          Organ pengunyah dan otot tengkuk sudah mengecil.

·          Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus Makanannya masih kasar/mentah dengan sedikit pengolahan Makanannya bervariasi, tumbuhan dan daging hewan buruan

Ada beberapa jenis Pithecanthropus di Indonesia yakni:

  • 1.     Pithecanthropus mojokertensis
  • 2.    Pithecanthropus erectus
  • 3.    Pithecanthropus soloensis

 

Pithecanthropus mojokertensis

 Anak Mojokerto, fosil anak-anak yang ditemykan Andojo dan von Koeningswald, awalnya diragukan. Berdasarkan taju puting dan sendi rahang bawahnya, diperkirakan fosil itu meninggal ketika berusia 5-6 tahun. Penemuan yang kontroversial ini menimbulkan perdebatan soal klasifikasi manusia purba
von Koeningswald pun mengubah nama spesies dari Pithecanthropus mojokertensis menjadi Homo mojokertensis.

Berikut ciri-ciri Pithecantropus mojokertensis:

  • ·         Berbadan tegak
  • ·          Mukanya menonjol ke depan
  • ·          Kening tebal
  • ·          Tulang pipi kuat

Pithecanthropus erectus

Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugène Dubois pada 1890 di Trinil, lembah di Bengawan Solo. Berdasarkan lapisan tanah tempat fosil ditemukan, diperkirakan Pithecanthropus erectus hidup 1 juta-2 juta tahun yang lalu.

Fosil yang ditemukan saat itu berupa tulang rahang, bagian atas tengkorak, geraham, dan tulang kaki. Setelah dikonstruksi, terlihat spesies seperti kera, namun berdiri tegak sehingga dinamai Pithecanthropus erectus.

 Ciri-ciri Pithecanthropus erectus yakni:

  • ·         Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat
  • ·         Tinggi badan berkisar 165-170 sentimeter dengan berat badan sekitar 100 kilogram
  • ·         Berjalan tegak
  • ·          Makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan

Pithecanthropus soloensis Fosil manusia purba ini ditemukan von Koeningswald dan Openorth di Ngandong dan Sangiran, tepi Bengawan Solo antara 1931 sampai 1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan tulang kering. Dari lapisan tanah tempat fosil ditemukan, diperkirakan manusia purba jenis ini bertahan hidup sampai akhir Pleistosen tengah.

Homo

 Manusia purba jenis homo merupakan manusia purba yang paling muda dibanding manusia jenis lainnya. Jenis Homo kadang disebut sebagai Homo erectus (manusia tegak) atau Homo sapiens (manusia cerdas). Berdasarkan usia lapisan tanah tempat fosil ditemukan, diperkirakan jenis Homo hidup 25.000 sampai 40.000 tahun lalu.

Ciri-ciri Homo yakni:

  • ·         Tinggi tubuh 130-210 sentimeter
  • ·          Otak lebih berkembang dari Meganthropus dan Pithecanthropus
  • ·          Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut
  • ·         Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu
  • ·          Tampilannya seperti orang dari ras Mongloid dan Austramelanosoid



Ada tiga jenis Homo yang pernah ditemukan di Indonesia yakni

  • ·         Homo soloensis,
  • ·         Homo wajakensis, dan
  • ·         Homo floresiensis.

Homo soloensis

Fosil ini ditemukan von Koeningswald dan Weidenrich pada 1931-1934 di lembah Bengawan Solo. Temuannya berupa tengkorak. Dari volume otaknya, diperkirakan manusia jenis ini bukan lagi Pithecanthropus. 

 Homo wajakensis

Homo wajakensis adalah fosil manusia purba yang pertama ditemukan di Indonesia. Fosilnya pertama ditemukan oleh insinyur pertambangan Belanda, BD van Rietschoten. Van Rietschoten menemukannya pada 1888-1889 di daerah Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur pada 1889. Setahun kemudian, Eugène Dubois menemukan fosil kedua di lokasi yang sama. Manusia jenis ini sudah mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang. Mereka juga sudah bisa memasak makanannya.

Homo floresiensis

 Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), pada tahun 2004, kerangka manusia purba berjenis kelamin wanita dan beberapa kerangka lainnya ditemukan di Gua Liang Bua, Flores. Homo floresiensis merupakan keturunan Homo erectus, manusia tegak yang merupakan nenek moyang manusia modern. Manusia purba jenis ini terbilang pendek, dengan tinggi diperkirakan sekitar 100 sentimeter. Tangannya panjang. Kapasitas kepalanya 380 cc, seperti simpanse. Tulangnya rapuh, dengan wajah datar, tidak menonjol.

Manusia purba ini mirip hobbit, ras manusia karangan JRR Tolkien dalam film Lord of the Ring dan The Hobbit. Para ilmuwan menduga Homo floresiensis cebol karena pengaruh lingkungan. Posisi mereka yang terkurung di Pulau Flores selama ribuan tahun membuat keturunan mereka makin lama makin kecil.
























KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KELAS: X

 

       

 

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2.      Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

1.1     Mensyukuri nilai-nilai Pancasia dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara sebagai salah

satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.1     Menunjukkan sikap gotong royong sebagai bentuk penerapan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

1.2     Menerima ketentuan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan

keamanan sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa

2.2     Bersikap peduli terhadap penerapan ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan

1.3     Menghargai nilai-nilai terkait fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk sikap

beriman dan bertaqwa

2.3     Bersikap peduli terhadap lembaga- lembaga di sekolah sebagai cerminan dari lembaga-lembaga negara

1.4     Menghormati hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.4     Bersikap peduli terhadap hubungan pemerintah pusat dan daerah yang harmonis di daerah setempat

1.5     Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka

Tunggal Ika sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa

2.5     Menunjukkan sikap kerjasama dalam rangka mewujudkan komitmen integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

1.6     Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai yang membentuk kesadaran atas ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

2.6     Bersikap responsif dan proaktif atas ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya dibidang Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika


KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

1.7     Menghargai wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.7     Bertanggungjawab mengembangkan kesadaran akan pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik

Indonesia

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3.        Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah

4.     Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

3.1      Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik

penyelenggaraan pemerintahan Negara

4.1     Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik

penyelenggaraan pemerintahan Negara Negara

3.2      Menelaah ketentuan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta

pertahanan dan keamanan

4.2     Menyaji hasil telaah tentang ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan,

serta pertahanan dan keamanan

3.3      Menganalisis fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.3     Mendemonstrasikan hasil analisis tentang fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

3.4      Merumuskan hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.4     Merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945

3.5      Mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal

Ika

4.5     Mendemonstrasikan faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.6      Menganalisis ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

4.6     Menyaji hasil analisis tentang ancaman terhadap negara dan upaya penyelesaiannya di bidang Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan


3.7      Menginterpretasi pentingnya Wawasan Nusantara dalam

konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

4.7     Mempresentasikan hasil interpretasi terkait pentingnya Wawasan

Nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

 

RINGKASAN MATERI SEJARAH KELAS X SEMESTER 1

 

BAB I.

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH


1. PENGERTIAN SEJARAH

Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman, Geschichte yaitu sesuatu yang telah terjadi.

Beberapa definisi sejarah menurut para ahli :

  1.       JV. Briche, sejarah adalah : “ It is the record of what man has thought,said and done “.
  2.       Patrick Gardiner, mengatakan : “ History is the study of what human beings have done“.
  3.         Moh. Yamin, mengatakan bahwa : sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwayang dapat dibuktikan dengan kenyataan.
  4.       Koentowidjojo : Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu tentang apa yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami manusia
  5. Sartono Kartodihardjo:  Sejarah pada hakekatnya di batasi oleh 2 pengertian :
     1. Sejarah Obyektif : sejarah yg menunjukan pada kejadian atau                                                                         peristiwa itu sendiri.
     2. Sejarah Subyektif : Sejarah yg telah dipengaruhi oleh emosi danpemikiran      
                                         oleh sejarawan atau penulis sejarah tentang suatu peristiwa.

  6.  Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif     di masa lampau

Kesimpulan : Sejarah merupakan rangkaian peristiwa masa lampau yang menyangkut kehidupan manusia setelah mengenal tulisan, sedangkan Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia pada masa lampau setelah mengenal tulisan.


 SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMU DAN SENI

Sejarah sebagai peristiwa berarti bahwa kejadian itu pernah ada dan benar-benar terjadi serta bisa dibuktikan secara ilmiah. Sedangkan sejarah sebagai Kisah, selain peristiwa itu ada, juga bisa dikisahkan atau bisa diceritakan kembali. Sejarah sebagai ilmu bahwa sejarah menggunakan metode analitis yaitu hasilnya harus dapat diverifikasi dan dapat disetujui atau ditolak oleh para ahli. Sementara sejarah sebagai seni mengandung arti bahwa dalam penyajian dari hasil penyelidikan itu disusun dalam suatu rangka tertentu sehingga dapat menarik perhatian orang dan dapat mempengaruhi sikap jiwanya.

 

   PERIODISASI DAN KRONOLOGI

Periodisasi adalah penentuan pemenggalan kurun waktu yang akan diteliti dan didasarkan pada alasan-alasan tertentu yang rasionall dan ilmiah yang erat kaitannya dengan permasalahan yang hendak diteliti. Periodisasi Sejarah Indonesia yang lazim dipakai adalah : 1. Jaman Prasejarah, membicarakan kehidupan manusia purba sebelum adanya tulisan. 2. Jaman Kuno, membicarakan masa perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha. 3. Jaman modern, yang

berlangsung sejak masa perkembangan islam di Indonesia hingga kini. Kronologi merupakan urutan waktu yang tersusun sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

  KEGUNAAN SEJARAH 

Secara sederhana, Louis Gotschalk membagi kegunaan sejarah dalam 4 bagian yaitu 

1. Rekreatif, artinya dengan membaca atau mempelajari sejarah, kita seolah-olah dibawa berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu. Tanpa beranjak dari tempat, kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita yang mungkin saja kita tidak tahu tempatnya atau kita tidak pernah ikut menyaksikan kejadian tersebut.

2. .  Inspiratif, dalam hal ini suatu karya sejarah dapat memberikan inspirasi kepada para pembacanya atau yang mempelajarinya.

3. Instruktif, bermaksud memberikan pelajaran mengenai suatu keterampilan atau pengetahuan ( pengajaran ) tertentu misalnya pengetahuan tentang taktik perang.

4. Edukatif, berguna untuk mendapatkan kearifan dari masa lampau untuk melangkah ke masa depan. Contoh adanya slogan “jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Menurut Travelyan belajar sejarah mempunyai 3 kegunaan antara lain :

a.     Ilmiah yaitu berupa pengumpulan fakta dan penyaringan bukti. 

b. Imajinatif yaitu menyeleksi dan mengkategorikan fakta yang telah dikumpulkan dan mengambil satu kesimpulan

 c. Sastra yaitu penyajian hasil ilmu dan daya angan dalam bentuk yang menarik.


BAB II

DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH

 

1. LANGKAH-LANGKAH DALAM PENELITIAN SEJARAH

1. Heuristik Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan upaya mencari dan menemukan data-data mentah yang sesuai dengan tujuan dari penelitian.
2. Verifikasi Dalam hal ini, peneliti melakukan penyeleksian data yang ditemukannya melalui proses pengujian terhadap data-data tersebut, baik dari segi materi maupun isinya. Setelah data tersebut telah teruji kebenarannya maka akan dinilai apakah data-data tersebut relevan/sesuai dengan permasalahan yang hendak ditulis. Data yang telah teruji kebenarannya akan menjadi fakta sejarah.

3.       Interpretasi Adalah proses penafsiran dan merangkaikan unsur-unsur yang telah diperoleh dari tahap-tahap sebelumnya dengan tujuan untuk memperoleh kumpulan fakta yang memiliki arti dan menjadi dasar argumentasi/pendapat dari penulis sejarah.

4.       Historiografi Yaitu proses penulisan sejarah yang bertolak dari fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya.


SUMBER, BUKTI DAN FAKTA SEJARAH

1)      SUMBER SEJARAH

Louis Gotschalk membagi sumber sejarah menjadi dua bagian yaitu sumber Primer merupakan kesaksian dari seorang saksi dengan mata dan kepalanya sendiri. Dan Sumber Sekunder merupakan kesaksian dari siapapun yang bukansaksi pandangan mata atau yang tidak melihat secara langsung kejadian tersebut.

Sementara itu Nugroho Notosusanto membagi sumber sejarah dalam 3 kategori yaitu : 

a. Sumber Tertulis merupakan sumber yang diperoleh dari peninggalan tertulis seperti : Prasasti, Babad, Kronik, Dokumen, Arsip, Naskah dan Rekaman

b.     Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau. 

c. Sumber benda merupakan sumber yang diperoleh dari peninggalan purbakala seperti : candi, alat-alat, senjata, keraton, gua-gua dsb.

2)      BUKTI SEJARAH

Merupakan segala peninggalan yang berkaitan dengan aktivitas manusia di masa lampau yang mungkin saja peninggalan itu masih dipergunakan oleh manusia pada masa kini. Contoh, istana kepresidenan dan teks proklamasi.

3)      FAKTA SEJARAH

Merupakan data sejarah yang sudah diverifikasi dan diinterpretasikan oleh sejarawan kemudian dijadikan dalil, argumentasi atau dasar pemikiran untuk menulis sejarah.

 PRINSIP-PRINSIP DALAM PENELITIAN SEJARAH LISAN

1)      SUMBER BERITA DARI PELAKU SEJARAH

Pelaku sejarah merupakan tokoh yang secara langsung mengalami suatu peristiwa yang terjadi namun perlu diingat bahwa keterangan para pelaku kadang bersifat subyektif karena keterangan tersebut benar menurut pelaku sendiri.

2)      SUMBER BERITA DARI SAKSI SEJARAH

Saksi sejarah merupakan orang yang pernah melihat atau menyaksikan terjadinya suatu peristiwa dan bukan pelaku sejarah.

3)      TEMPAT PERISTIWA SEJARAH

Untuk menentukan tempat atau lokasi peristiwa yang terjadi pada masa lampau diperlukan penafsiran-penafsiran yang matang, misalnya menentukan pusat pemerintahan Kerajaan Bima.

4)      LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERISTIWA SEJARAH

Latar belakang terjadinya suatu peristiwa menjadi penentu utama munculnya suatu peristiwa sejarah. Tanpa adanya latar belakang tidak mungkin terjadi peristiwa sejarah. Misalnya, terbunuhnya pangeran Frans Ferdinand menjadi latar belakang terjadinya Perang Dunia I.

5)      PENGARUH DAN AKIBAT DARI PERISTIWA SEJARAH

Suatu peristiwa sejarah akan memberikan pengaruh dan akibat yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat jika peristiwa itu memang dicita-citakan oleh masyarakat yang bersangkutan, misalnya Proklamasi kemerdekaan Indonesia dan peristiwa jatuh bangunnnya kabinet di Indonesia.



BAB III.

TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA DAN MASA AKSARA

A.   TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA

1.       CARA MASYARAKAT MEWARISKAN MASA LALUNYA

Dua cara untuk mewariskan masa lalu pada masyarakat yang belum mengenal tulisan ( Pra aksara ) yaitu :

a.       Melalui keluarga Keluarga memiliki peranan yang penting dalam proses pewarisan budaya masa lalu karena kesempatan berinteraksi dalam keluarga lebih besar sehingga memudahkan orang tua menanamkan ide-ide dan menyampaikan informasi mengenai tatacara berprilaku dan adat istiadat serta kebiasaan keluarga yang benar pada anak.

b.      Melalui Masyarakat Masyarakat secara langsung atau tidak langsung memiliki cara tersendiri dalam mewariskan masa lalunya yaitu, yaitu melalui adat istiadat, pertunjukan hiburan dan kepercayaan masyarakat.

2.       TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA SEBELUM MENGENAL TULISAN

a.       Sistem kepercayaan b. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial c.

Sistem mata pencaharian d. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup ( teknologi ) e. Sistem Bahasa f. Sistem kesenian g. Ilmu Pengetahuan


 JEJAK SEJARAH INDONESIA

a.       Folklore

Folklore merupakan adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun dan tidak dibukukan. Folklore Lisan : bahasa rakyat, teka- teki, puisi, cerita rakyat, Nyanyian rakyat. Folklore bukan lisan : Arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, obat-obatan tradisional, perhiasan dsb.

b.      Mitologi Ilmu Kesusasteraan tentang dongeng kehidupan para dewa dan mahluk halus dalam suatu kebudayaan juga menceritakan tentang asal usul alam semesta, manusia dan bangsa yang diungkap secara ghaib.

c.       Legenda Merupakan cerita rakyat pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa sejarah.

d.  Upacara Merupakan rangkaian kegiatan yang terikat oleh aturan tertentu berdasarkan adat istiadat dan agama ( kepercayaan ).

 e.     Lagu daerah Merupakan lagu yang menggunakan bahasa daerah.


B.   TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA AKSARA

1.       PERKEMBANGAN SEJARAH INDONESIA SETELAH MENGENAL TULISAN

a.       Bidang politik ( Pemerintahan )

Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha sistem pemerintahan di Indonesia di pegang oleh kepala suku yang memerintah kelompok sukunya. Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha maka pemerintahan kepala suku diubah menjadi pemerintahan yang berbentuk kerajaan yang dipegang oleh raja secara turun temurun.

b.      Bidang social

Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Budha masyarakat Indonesia telah hidup teratur yang ditandai dengan kehidupan gotong royong.

c.       Bidang Budaya

Sebelum orang-orang India datang ke Indonesia, masyarakat kita telah memiliki dasar kehidupan sendiri yang cukup tinggi ( kebudayaan asli ) dan terus berkembang secara terus menerus. Setelah masuknya kebudayaan Hindu- Budha maka terjadilah perkembangan kebudayaan Indonesia seperti : 1. Tulisan Pallawa dan bahasa Sanskerta 2. Seni bangunan 3. Seni Rupa/lukis 4. Seni sastra 5. Kalender d. Bidang Keagamaan Kepercayaan asli bangsa kita yaitu pemujaan terhadap Roh-roh leluhur/nenek moyang ( Animisme ) dan benda- benda ( Dinamisme ). Setelah masuknya orang-orang India yang membawa kebudayaan Hindu dan Budha maka masyarakat kitapun mengenal agama tersebut tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.


  REKAMAN TERTULIS DALAM TRADISI SEJARAH

a.       Prasasti

Merupakan rekaman tertulis yang menceritakan masa lampau yang pembuatannya berdasarkan perintah raja.

b.      Kitab

Merupakan karya sastra para pujangga yang dijadikan petunjuk untuk menyingkap sebuah peristiwa sejarah yang muncul pada jaman Hindu Budha maupun Islam.

c.       Dokumen

Merupakan surat berharga yang ditulis atau dicetak sehingga dapat dipakai untuk sebuah bukti atau keterangan.

 PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA

a.       Masa Hindu – Budha dan islam

Penulisan sejarah pada masa ini bersifat istana sentris yaitu berpusat pada keinginan dan kepentingan raja. Tujuannya agar generasi penerus mengetahui bahwa ada suatu peristiwa penting pada masa itu.

b.      Masa Kolonial

Penulisan sejarah pada masa ini bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di Indonesia dengan menyatakan bahwa status sosial mereka lebih tinggi dan setiap perlawanan rakyat Indonesia terhadap mereka dianggap sebagai pemberontak.

c.       Masa pergerakan Nasional

Penulisan sejarah Pada masa ini bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah d. Masa Kemerdekaan Penulisan pada masa ini berorientasi pada masa depan bangsa dan Negara Indonesia yang telah berhasil memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.